Apjatel Mau Turunkan Kabel dari Tiang ke Bawah Tanah SJUT Mampang, Tapi…
Jakarta – Acara gali-menggali di Jl Mampang Prapatan Jakarta Selatan sudah kelar. Seharusnya, setelah galian manhole itu rampung, kabel-kabel di atas tiang diturunkan dan diganti dengan kabel di lubang bawah tanah. Pemprov DKI mengungkap baru 20% operator yang mau menurunkan kabel di Mampang. Kelompok operator menyatakan bersedia menurunkan kabel-kabelnya dari tiang tapi minta waktu setahun.
Sebagaimana diketahui, manhole hingga handhole yang digali di Mampang Prapatan dan 67 ruas jalan di Jakarta ini merupakan jalur kabel dengan nama Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT). Dengan adanya SJUT, kabel-kabel bisa ditata di bawah tanah, tak ada lagi proyek gali-menggali yang mengganggu lalu lintas.
Ada Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) yang ikut berkepentingan dengan kabel-kabel itu. Apjatel mewadahi 65 perusahaan yang memegang izin penyelenggaraan jaringan telekomunikasi. Anggota Apjatel juga ada yang menjadi operator di Jl Mampang Prapatan dan sekitarnya.
“Teman-teman di Apjatel mungkin baru 20% (yang sepakat menurunkan kabel), tapi di meeting-meeting internal kami, kami sudah sepakat di daerah Mampang dan sekitarnya yang SJUT sudah selesai, kita sepakat dan kita imbau seluruh anggota kita untuk pindah dan masuk ke dalam. Tidak ada eyel-eyelan lah untuk itu,” kata Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif Angga, dalam diskusi ‘Keadilan Kabel Jakarta’, digelar Institute Demokrasi Ekonomi dan Sosial Politik (Indeks), diunggah di YouTube Indeks LSM, Rabu (25/8/2021).
Arif merujuk ke Peraturan Gubernur Nomor 106 Tahun 2019, tepatnya Pasal 24 ayat (2), yakni pemindahan jaringan utilitas ke SJUT paling lama 12 bulan sejak SJUT tersedia. Maka, dia meminta waktu paling lama setahun untuk memindahkan kabel-kabel itu dari tiang ke bawah tanah (SJUT).
“Teman-teman mau pindah, tapi kita butuh waktu. Memindahkan jaringan ini tidak serta-merta memindahkan dari atas ke bawah, kita perlu investasi lagi ke kabel dan sebagainya,” kata Arif.
Soal tarif sewa retribusi SJUT, Apjatel menyatakan tarif sudah ditetapkan dan disepakati bersama sejak dua tahun lalu. Apjatel sepakat terhadap tarif yang ditetapkan bersama.
Apjatel menolak memindah kabel di sebagian tempat
Apjatel menyatakan sudah melaksanakan perintah Gubernur DKI Jakarta pada 2018 untuk merapikan kabel ke bawah tanah. Pada saat itu, anggota Apjatel merapikan kabel dengan dana sendiri. Untuk kabel yang sudah dipindah pada 2018, Apjatel menolak memindahkannya lagi ke SJUT yang baru.
“Saya terus terang menolak memindahkan jaringan yang selama ini sudah berada di bawah tanah dan tidak mengganggu estetika untuk direlokasi ke SJUT. Termasuk jaringan-jaringan yang sudah direlokasi pada pelaksanaan Ingub 126 Tahun 2018,” kata Arif.
Apjatel juga menyampaikan komplain soal boks-boks bawah tanah yang sudah dibangun di SJUT. Menurut mereka, dimensi subduct yang berukuran 25 atau 20 mm pada jalur pipa utama tidak relevan dengan kebutuhan. Jalur persimpangan (crossing) juga dinilai kurang banyak sehingga kabel harus memutar jauh. Joint closure (sambungan) juga berada di manhole yang ada di badan jalan, posisi ini menyulitkan pengerjaan sewaktu-waktu yang mungkin dilakukan operator.
“Jadi ini jujur menurut teman-teman agak sedikit menyulitkan ketika ada maintenance, karena berlokasi di jalanan, jadi khawatirnya mengganggu lalu lintas,” kata Arif.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho menyatakan baru 20% (8 dari 40) operator utilitas yang bersedia memindahkan kabelnya dari atas tiang-tiang ke bawah tanah dalam SJUT di Jl Mampang Prapatan. Hari Nugroho tak habis pikir, padahal SJUT ini sudah dibicarakan sejak 11 tahun lalu. Bila tidak dipindahkan juga, kabel-kabel di atas tiang itu bakal dipotong oleh Pemprov DKI.
“Ya kalau teman-teman nggak mau menurunkan, kembali lagi, mau saya potong-potongin, yang di atas itu nggak ada izin,” kata Hari Nugroho dalam diskusi yang sama.
Athika Rah – detikNews
Rabu, 25 Agu 2021 12:47 WIB
https://news.detik.com/berita/d-5695680/apjatel-mau-turunkan-kabel-dari-tiang-ke-bawah-tanah-sjut-mampang-tapi